Simulasi KPR: Gambaran Perhitungan Kredit Kepemilikan Rumah

Pembelian rumah dengan KPR saat ini sedang banyak digandrungi oleh Masyarakat. Karena dengan KPR, masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan rumah. Namun, terkadang pada umumnya masyarakat tidak mengetahui cara perhitungan KPR atau Simulasi KPR.

Pada artikel ini akan membahas bagaimana gambaran perhitungan kredit kepemilikan rumah. Sebelum itu mari kita kenal lebih dekat tentang KPR.

Sistem KPR Indonesia

Ketika seseorang tidak mempunyai uang untuk membeli rumah, salah satu untuk mendapatkan rumah adalah menggunakan KPR yang ditawarkan oleh perbankan.

Ada beberapa jenis KPR yang ditawarkan oleh Bank dan memiliki keunikan tentang persyaratan, sistem pembayaran dan lain sebagainya.

Sebelum memilih rumah ada baiknya kmau mengetahui berbagaimacam KPR, agar bisa memilih fasilitas KPR yang tepat. Oleh, karena itu mari kita bahas jenis-jenis KPR yang tersedia di Indonesia, antara lain:

1. KPR Konvensional

Saat ini KPR Konvensional mungkin menjadi populer dikalangan masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena informasi terkait KPR masih sedikit.

Untuk KPR Konvensional sendiri biasanya disebut juga dengan KPR Rumah non-subsidi, pada umumnya fasilitas ini disediakan baik oleh Bank BUMN atau pun Bank Swasta.

KPR Konvensional memimiliki persyaratan dan bunga yang berbeda-beda tergantung dengan kebijakan Bank. Akan tetapi, untuk suku bunga sendiri mengikut BI Rate.

Karena KPR ini merupakan non-subsidi dari pemerintah, biasanya Bank akan mengenakan denda yang cukup banyak apabila tidak bisa membayar atau terlambat mencicil rumah.

Masa pinjaman dari KPR konvensional sendiri mulai dari lima tahun sampai tiga puluh tahun. Untuk uang muka sendiri biasanya 20% dari harga rumah, tetapi sekarang ada Bank yang menyediakan DP 0%.

2. KPR Bersubsidi

KPR Subsidi merupakan program dari pemerintah untuk memudahkan masyarakat utuk bisa membli rumah. Keunggulan KPR Subsidi dibandingkan dengan jenis yang lain adalah untuk uang muka dan bunga lebih rendah.

Jenis KPR subsidi ini memiliki persyaratan khusus seperti hanya diperuntukan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah, merupakan rumah pertama dan pada umumnya rumah yang ditawarkan maksimal tipe 36.

Terdapat beberapa kekurangan dari KPR Subsidi, diantaranya lokasi rumah jauh, akses menuju ke rumah sulit, dan rumah bersubsidi terbatas hanya yang ditunjuk oleh pemerintah.

Pada umumnya KPR subsidi memiliki bunga flat sebesar 5%, sudah termasuk asuransi jiwa, asuransi kebakaran dan asuransi kredit dan rumah tidak dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).

kebakaran, dan asuransi kredit. KPR bersubsidi juga bebas dari pajak pertambahan nilai (PPN).

3. KPR Syariah

Salah satu jenis lainnya KPR yang diminati adalah KPR Syariah. Jenis KPR ini diminati karena menggunakan prinsip syariah dan menggunakan akad jual beli (murabahah).

Jadi Bank Syariah akan membayar lunas rumah yang kamu inginkan, kemudian kamu sebagai konsumen mencicilnya ke Bank Syariah tersebut.

KPR Syariah tidak mengenal yang namanya bunga, jadi harga cicilan akan sama sampai lunas. Misalkan, kamu membeli rumah 500 juta dengan cicilan perbulan 5 juta, maka apabila sampai lunas konsumen akan membayarkan 5 juta rupiah.

Tentunya hal ini menguntungkan untuk konsumen yang ingin tenang tanpa khawatir pergerakan bunga naik-turun. KPR syariah sendiri menyediakan tenor hingga maksimal 30 tahun.

Kredit rumah yang Anda bayarkan jumlahnya tetap karena KPR syariah tidak mengenal adanya bunga, tetapi harga rumah yang harus Anda bayarkan sudah ditambahkan dengan keuntungan yang akan diambil bank. Ini merupakan jenis KPR yang cocok bagi Anda yang takut akan pergerakan bunga naik-turun.

Persyaratan Pengajuan KPR

Ada beberapa persyaratan pada saat kamu mengajukan KPR. Ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan agar permohonan KPR tidak ditolak oleh pihak Bank, antaralain:

  1. Berdomisili di Indonesia
  2. Warga Negara Indonesia
  3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk
  4. Telah berusia lebih dari 21 tahun atau sudah menikah
  5. Memiliki penghasilan tetap
  6. Memiliki pekerjaan tetap baik sebagai karyawan, wiraswasta atau profesional
  7. Masa kerja minimal 1 tahun
  8. Tidak memiliki catatan buruk di BI Checking

Untuk mengetahui aplikasi pengajuan KPR kamu diterima atau tidak, kamu bisa melihat artikel ciri-ciri KPR disetujui oleh Bank, disini!

Perhitungan KPR

Melakukan kalkulasi atau perhitungan KPR harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Hal ini karena apabila terdapat salah perhitungan, kamu akan kesulitan membayar cicilan KPR di masa depan dan kemungkinan rumah disita oleh Bank.

Biasanya Bank memberikan cicilan maksimal 30% – 40% dari penghasilan Individu atau gabungan penghasilan suami dan istri. Hal ini dilakukan agar nasabah, bisa mengatur keuangannya untuk digunakan keperluan sehari-hari.

Dalam perhitungan KPR ada dua hal yang sangat mempengaruhi besaran cicilan yaitu uang muka dan jangka waktu KPR. Apabila kamu ingin mendapatkan plafon kredit tinggi dengan cicilan rendah, maka kamu bisa memperbesar uang muka.

Kamu juga bisa mengambil KPR dengan uang muka kecil, agar cicilan ringan, maka pilih KPR dengan jangka waktu yang panjang.

Namun, yang perlu kamu ingat, panjang waktu cicilan berkorelasi pada uang yang perlu kamu keluarkan. Maka perhitungan KPR harus dilakukan secara teliti dan hati-hati, agar bisa tepat memilih KPR mana yang terbaik.

Simulasi KPR Bunga Efektif dan Bunga Flat

Simulasi KPR Bunga Efektif dan Bunga Flat

Untuk simulasi KPR kali ini adalah untuk perhitungan dengan bunga efektif. Untuk cicilan pokoknya setiap bulannya tetap, sedangkan, bunga perbulan dihitung dari sisa cicilan yang belum di bayar.

Untuk rumus perhitungan KPR sendiri, sebagai berikut:

  • Cicilan pokok per bulan = p / t
  • Bunga bulan ke z = (P –  ((z – 1) x cicilan pokok )) x i / 12

Untuk simbol p merupakan pokok pinjaman, simbol i untuk suku bunga per tahun, dan t merupakan lama kredit dalam bulan.

Contoh simulasi KPR dengan Bunga Efektif:

Adam mengajukan KPR sebanyak Rp 150.000.000 dengan bunga kredit efektif 12% pertahun. Bank memberikan jangka waktu 5 tahun atau 60 bulan. Maka angsuran Adam adalah sebagai berikut:

Cicilan pokok perbulan = Rp 150.000.000 / 60 = Rp 2.500.000

Bunga Bulan ke-1 = (Rp 150.000.000 – (0 x 2.500.000)) x 12% / 12 = Rp 1.500.000

Bunga Bulan ke-2 = (Rp 150.000.000 – (1 x 2.500.000)) x 12% / 12 = Rp 1.475.000

Apabila, KPR kamu menggunakan efektif, maka cicilan bulan pertama yaitu Rp 4.000.000. Sedangkan untuk bulan ke 2 adalah Rp 3.975.000.

Contoh simulasi KPR dengan Bunga Flat:

Adam mengajukan KPR sebanyak Rp 150.000.000 dengan bunga kredit efektif 12% pertahun. Bank memberikan jangka waktu 5 tahun atau 60 bulan. Maka angsuran Adam adalah sebagai berikut:

Cicilan pokok perbulan = Rp 150.000.000 / 60 = Rp 2.500.000

Perhitungan Bunga Flat = Pokok Pinjaman x Bunga flat

(Rp. 150.000.000 x (12%/12) = Rp. 1.500.000

Maka, cicilan yang harus kamu bayar adalah 4 juta rupiah sampai 5 tahun mendatang. Setelah mengetahui gambaran cicilan rumah kamu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti uang muka dan ongkos-ongkos lainnya seperti cicilan bulan pertama, pajak, biaya balik nama dan lain sebagainya.

Simulasi KPR Bank Di Indonesia

Pada umumnya simulasi KPR bisa dihitung dengan rumus di atas, namun perbankan juga biasanya memiliki cara perhitungan tersendiri disesuaikan dengan produk KPR yang mereka punya. Berikut adalah daftar link Simulasi KPR, antara lain:

  1. Simulasi KPR Bank Mandiri
  2. Simulasi KPR Bank BTN
  3. Simulasi KPR Bank BCA
  4. Simulasi KPR BSI (Bank Syariah Indonesia)

Gebyar Property merupakan agen properti terpercaya, telah membantu puluhan konsumen mendapatkan rumah yang tepat. Berminat dengan project yang kami pasarkan? Silahkan klik link disini! Atau Whatsapp kami disini!

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Isi Form Berikut Dapatkan Promo dan Konsultasi Gratis